Rabu, 25 Februari 2015

Mendayung di antara pusaran air


 
Memandangmu dari kapalku, sejenak tapi dalam
Detik disaat semua menjadi kosong
Berkecamuk tak terkendali
Melihatmu dalam pusaran air yang bisa kapan saja menenggelamkanmu
Sepersekian waktu, hati berdesir
Ingin sekali mengambilmu tuk pergi
Tapi aku tak bisa seceroboh itu,
Waktu yang memanas,
Berusaha menusukkan pandangan tegar
Menundukkan pandangan ini
Menelan ludah dan menahan air mata
Tersenyum dan menghela napas panjang
Meredam semua itu atau kapalku kan goyah
Tahukah kau, aku menahannya hingga kini
Membiarkanmu di pusaran air yang bisa muncul kapan saja
Karena belum saatnya kita ke tepian,
Akan melewati banyak pusaran air
Aku maupun kau
Berjuang menjaga perahu kita ke tepian.
Kadang lelah mendayung, tapi sejenak keindahan tepian kembali membangkitkanku
Aku lelah menjagamu yang mendayung di antara pusaran itu..
Kemudikan kapalmu, hindarilah pusaran itu
Aku ingin ke tepian bersamamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hari Setelah Kemarin

Hari selalu berganti, yang kemarin kemudian sudah berlalu lantas berganti menjadi hari ini, pergantian tersebut secara jam hanya terus menun...