Minggu, 29 Mei 2016

Seperti Orang Asing

Seseorang dimanapun saat ini kau berada..
Aku ingin menyampaikannya, karena rasanya tidak mungkin kau dengarkan jika harus kukatakan secara langsung maupun tidak, mungkin dengan ini kau akan membacanya.

Aku tidak akan memulai dengan kata maaf, karena kata itu sudah tidak bisa lagi kau maknai sebagai sebuah tanda penyesalanku. Aku salah, iya, salah merespon tindakanmu, bukan aku tidak menghargai pertolonganmu, hanya saja dengan kekalutanku saat itu aku hanya berpikir bahwa kau sudah paham tentang kesulitanku yang dengan atau tanpa ada suatu masalahpun kau sudah tahu. Hari itu kau seakan tidak memahamiku, membuatku merasa kau tak lagi mau membantuku, saat aku berkata tidak bisa, sesungguhnya aku benar-benar sangat tidak bisa, bahkan untuk menjangkau kesana yang menurutmu dekat dan mudah. Akan lebih baik jika aku menolaknya, dan kau membawa kembali semua yang kau tawarkan untuk membantuku, hanya saja kau mungkin tidak sedang berada di posisiku, sebenarnya untuk meminta bantuan adalah hal yang sulit dilakukan, kau harus paham itu. Kesalahku ini  membuatmu marah karena merasa bantuanmu ditolak dan tidak dihargai, tapi yang ingin aku sampaikan adalah bagaimana jika kau harus memilih antara merepotkan orang lain atau melewatinya sendiri. Aku tak tahu bahwa kau sedang sibuk kala itu, dan membuat apa yang kau lakukan menjadi sia-sia.
Diam, senjata yang paling mematikan, aku harus menerka apa maksud dari diam itu, memilih untuk menunggu atau berusaha, membiarkan atau terus berusaha. Aku tak suka diam, apalagi didiamkan, kau pun harus paham bahwa kesalahku tak mengurangi sedikitpun dari apa yang kau punya, tak lagi membebanimu, tak pula menuntutmu, bagaimanapun kemarahanmu waktu itu, ingatlah bahwa kau harus bersyukur, karena tak harus melalui saat seperti aku.
Aku kini bagaikan orang asing bagimu, yangg tak lagi tahu perkataanmu, tak lagi paham maumu, dan tak bisa menjangkaumu. Teruskan saja jika kau inginkan itu, hanya saja kau tak akan pernah tahu bahwa ada hal besar yang salah kau pahami.

Hari Setelah Kemarin

Hari selalu berganti, yang kemarin kemudian sudah berlalu lantas berganti menjadi hari ini, pergantian tersebut secara jam hanya terus menun...